Tradisi Methik di Bulak Kidul Wonorejo: Wujud Syukur Warga Dengok atas Berkah Pertanian
ibnu 19 Juni 2025 14:25:19 WIB
Dengok, 19 Juni 2025 — Suasana pagi di lahan pertanian Bulak Kidul Wonorejo terasa istimewa. Pada hari Kamis, pukul 07.30 WIB, masyarakat Kalurahan Dengok menggelar tradisi adat Methik sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil bumi yang melimpah. Acara ini sekaligus menjadi doa bersama agar pertanian di wilayah Dengok dan Gunungkidul terus membawa berkah bagi semua warga.
Tradisi Methik bukan sekadar simbol panen, tetapi menjadi momen sakral yang mengandung harapan besar kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Warga percaya, dengan rasa syukur dan doa bersama, hasil pertanian tidak hanya melimpah tetapi juga membawa keberkahan dan kemanfaatan yang luas.
Acara ini turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, antara lain Bupati Gunungkidul Ibu Endah Subekti Kuntariningsih, S.E., M.P., Ketua Komisi C DPRD Gunungkidul, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Kepala Dinas Kebudayaan, serta Panewu Playen dan jajaran Forkompimkap, termasuk Koordinator BPP Playen.
Dari Kalurahan Dengok sendiri, hadir lengkap Pamong Kalurahan, Bamuskal, Ketua Gapoktan, para Ketua Poktan Dengok I sampai dengan Dengok VI, serta pengurus Bumkal Dengok. Kebersamaan ini menjadi bukti bahwa kekuatan gotong royong dan kekeluargaan masih sangat hidup di tengah masyarakat pedesaan.
Tradisi Methik juga menjadi pengingat bagi generasi muda bahwa pertanian adalah kekuatan utama desa. Semangat ini diharapkan mampu menumbuhkan kebanggaan terhadap profesi petani dan menjaga ketahanan pangan daerah.
Dengan harapan dan doa yang menyatu dalam adat, masyarakat Dengok menunjukkan bahwa tradisi bisa berjalan seiring dengan kemajuan. Methik bukan hanya cerita masa lalu, tetapi juga jalan menuju masa depan yang lebih makmur dan penuh berkah.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |