Senam Lansia
marsono_marsono 22 September 2019 20:45:18 WIB
Senam lansia adalah salah satu latihan fisik yang dapat membakar kalori dan melatih otot jantung. ... Setidaknya, melakukan gerakan senamini selama 30 menit sehari, Anda telah melakukan salah satu latihan yang dapat menunjang kondisi kesehatan Anda.
Menurut para peneliti dari British Journal of Sports Medicine pada tahun 2014, orang lanjut usia, atau lansia, yang aktif bergerak dan berolahraga terbukti lebih sehat dan memiliki risiko yang lebih kecil terhadap penyakit kronis. Selain itu, lansia yang aktif bergerak juga lebih sedikit menderita gangguan kognitif, fungsi fisik, dan mentalnya juga masih terbilang baik ketimbang yang jarang olahraga. Senam lansia bisa menjadi salah satu cara bagi para lanjut usia ini untuk menggerakkan tubuhnya. Apa saja manfaat senam lansia?
Manfaat senam lansia
Senam lansia adalah salah satu latihan fisik yang dapat membakar kalori dan melatih otot jantung. Meski namanya senam lansia, olahraga yang satu ini ternyata juga sesuai untuk usia berapa pun dan tingkat kebugaran apa pun.
Umumnya, senam ini memiliki gerakan dan kecepatan yang lebih lambat dibandingkan dengan senam aerobik pada umumnya. Manfaat senam lansia antara lain meningkatkan jantung agar dapat memompa oksigen melalui darah ke seluruh tubuh dengan lebih maksimal. Setidaknya, melakukan gerakan senam ini selama 30 menit sehari, Anda telah melakukan salah satu latihan yang dapat menunjang kondisi kesehatan Anda. Ditambah lagi, melakukannya secara rutin 5 hari dalam seminggu akan mampu meningkatkan energi para lansia.
Selain berbagai manfaat yang telah disebutkan, senam ini juga dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes serta yang paling penting dapat meningkatkan suasana hatilansia. Ya, olahraga memang diketahui dapat membantu melepaskan hormon bahagia, salah satunya adalah hormon dopamin. American Council on Exercise juga menunjukkan bahwa senam lansia dapat membantu meningkatkan daya ingat para orang tua.
Bukan hanya sekedar senam yang diiringi musik, menurut Livestrong, ada banyak jenis program senam lansia yang tersedia dan sama-sama bermanfaat untuk meningkatkan kebugaran fisik para orang tua. Jenis-jenis senam lansia bisa dipilih berdasarkan kesukaan masing-masing, ada aerobik, senam salsa, senam jazz, dan bahkan ada senam aerobik di bangku untuk lansia yang tidak bisa berdiri lama.
Namun sebelum memulai kelas senam, ada baiknya lansia mencoba terlebih dahulu jenis-jenis senam. Setelahnya, barulah para lansia bisa memutuskan jenis senam mana yang cocok dengan fisik dan kesukaannya. Apabila merasa tak nyaman untuk ikut kelas dengan peserta yang banyak, para lansia juga dapat menggunakan DVD senam dan melakukannya sendiri di rumah
Senam lansia sebagai terapi
??
Senam juga bisa menjadi terapi fisik yang efektif bagi para manula. Senam yang diiringi musik bisa meningkatkan kemampuan berjalan dan keseimbangan para lansia, menurut Jurnal Science Daily yang diterbitkan pada April 2010.
Oleh karena mampu meningkatkan keseimbangan, senam yang satu ini juga telah digunakan di berbagai rumah sakit. Selain itu, senam lansia juga dapat menambah stamina serta kecepatan berjalan yang menjadi faktor risiko utama lansia dirawat di rumah sakit karena terjatuh..
Perhatikan hal ini saat melakukan senam untuk lansia
Ketika senam, pastikan lansia harus ada dalam kondisi yang nyaman dan kesehatannya sedang dalam keadaan baik-baik saja. Selalu cek denyut jantung sebelum memulai berolahraga. Umumnya, denyut jantung lansia berkisar antara 60-100 kali per menit. Lebih baik lagi apabila Anda berbicara dengan dokter dan instruktur Anda sebelum memulai berolahraga agar mereka dapat menentukan jenis dan durasi terbaik yang dapat dilakukan.
Olahraga lain untuk lansia
Selain senam, ada beberapa olahraga lain yang bisa dilakukan oleh lansia. Pilihan yang dapat dipertimbangkan adalah jenis olahraga yang dapat meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan kelenturan, karena pada dasarnya ketiga hal itu sudah mulai sulit dilakukan oleh tubuh yang telah menginjak usia senja.
Idealnya, olahraga untuk lansia terdiri atas olahraga kardio, olahraga untuk melatih kesimbangan tubuh dan latihan ketahanan otot. Agar lebih memiliki bayangan, yuk, simak beberapa rekomendasi olahraga yang bisa Anda ikuti berikut ini.
Olahraga kardio
Joging
Bersepeda
Berenang
Bermain tenis
Latihan ketahanan otot
Push-up
Pull-up
Angkat dumbell atau barbel
Latihan untuk kelenturan, kecepatan, dan keseimbangan tubuh
Jalan kaki.
Jalan kaki merupakan olahraga kardio ringan yang paling populer. Jalan kaki dapat dengan mudah meningkatkan kerja jantung dan membakar kalori dengan cara menaikkan kecepatan berjalan atau berjalan pada permukaan yang menanjak.
Yoga
Yoga dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan secara keseluruhan. Olahraga ini memungkinkan Anda melakukan berbagai postur tertentu dan berlatih pernapasan. Yoga juga membantu melatih kekuatan, keseimbangan, dan fleksibilitas tubuh serta bermanfaat dalam memperbaiki mood.
Taichi
Taichi merupakan olahraga yang berasal dari China. Olahraga satu ini dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik lewat serangkaian gerakan lambat dan teratur. Meskipun tidak meningkatkan fungsi saluran pernapasan atau membakar kalori dalam jumlah banyak, olahraga ini dapat meningkatkan kekuatan dan keseimbangan tubuh.
Tips mengatur waktu olahraga untuk lansia.
Ketika mengatur waktu berolahraga bagi lansia, sebaiknya Anda membaginya menjadi 5 hari dalam seminggu. Untuk aktivitas fisik yang berat, lakukanlah minimal 3 kali seminggu. Untuk durasinya, pastikan bahwa setiap jadwal olahraga dilakukan setidaknya 10 menit dan maksimal 30 menit.
Apabila sudah terbiasa dengan patokan minimal tersebut, para lansia dapat meningkatkan intensitas dan durasinya hingga 300 menit dalam seminggu. Lakukanlah secara bertahap dan membaginya ke dalam lima hari (atau kurang sesuai dengan kemampuan lansia) agar tidak membebani mereka.
Lansia juga bisa menggabungkan aktivitas fisik intensitas sedang dan berat dalam seminggu. Misalnya, dua hari olahraga intensitas sedang seperti jalan kaki 30 menit dan ditambah satu hari selama 30 menit jalan cepat. Aktivitas ini setara dengan 150 menit melakukan aktivitas fisik sedang dalam seminggu.
Meski begitu, lansia harus tetap bisa mengukur kemampuan tubuhnya saat berolahraga. Jika masih ragu, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui batasan-batasan yang aman bagi diri sendiri. Terlebih jika Anda memiliki kondisi atau penyakit tertentu.
dari berbagai sumber
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |