Kekeringan
marsono_marsono 17 Oktober 2019 20:29:13 WIB
Kekeringan adalah suatu takdir yang harus disikapi dengan cerdas oleh sekalian bangsa Indonesia. Terutama bagi sebagian rakyat yang bermukim di wilayah berekosistem marginal. Melansir dari situs liputan6.com, kemarau panjang di tahun ini akan mencapai puncaknya hingga bulan September 2019. Diperkirakan musim hujan akan mulai turun di awal November 2019.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Gunungkidul menjadi wilayah paling tinggi menerima pasokan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah DI Yogyakarta I. Hingga Minggu (2/8/2019) tercatat sebanyak 5,57 juta liter air bersih didistribusikan ke 10 kecamatan di Gunungkidul (dilansir dari situs ekonomi.bisnis.com).
Kabupaten Gunungkidul memang merupakan salah satu dari sekian banyak wilayah Indonesia yang sering mendapat dampak kemarau panjang, khususnya di tahun ini. Namun hal ini bukan menjadi alasan bagi masyarakat Gunungkidul untuk menyerah. Hewan ternak menjadi andalannya. Misalnya seperti sosok Suginem warga kecamatan Rongkop berikut ini.
Melansir dari situs cnnindonesia.com, Suginem (49 tahun) mengaku sampai menjual ternak kambingnya untuk membeli air bersih. Dari hasil penjualan satu ekor kambing, ia belikan air bersih sebanyak 1 tanki dengan debit 6000 liter. Air sebanyak itu dapat mencukupi kebutuhan air selama 3 minggu bersama 3 anggota keluarga lainnya. Fenomena jual beli ternak di kala musim kemarau ini memang sudah sering dilakukan oleh hampir sebagian besar masyarakat Gunungkidul. Menurut Bambang Wisnu Broto, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, hewan ternak merupakan tabungan. saat membutuhkan uang, warga kemudian menjual ternaknya.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |