Warga padukuhan Dengok I, Berhasil Sulap Lahan Gersang Menjadi Lahan Penghasilan
Yudi Sugiyono 25 September 2017 13:27:22 WIB
(Dengok-Sid) - Lonjakan harga cabai di pasaran beberapa bulan ini memberikan keuntungan berlimpah bagi para petani yang menanam cabai di kecamatan Playen, para petani cabai meraup omzet puluhan juta rupiah di saat harga komoditas ini melangit.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh Warga Desa Dengok, Bpk. Eko Budiyanto Warga Dengok I menyulap lahan di sebelah rumahnya, lahan seluas 2500m yang dulunya hanya digunakan menanam tanaman musiman seperti kedelai dan jagung menjadi lahan tanam Cabai.
Menurut Eko Budiyanto menjadi petani cabai merupakan pengalaman yang luar biasa banyak pengalaman yang ia dapatkan dari sini, dibalik maraknya berita melambungnya harga komoditi cabai ,bagi Bpk. Eko bertanam cabai ini juga sebagai bentuk pemanfaatan lahan kosong di musim kemarau dan pemanfaatan air sungai Di kawasan Desa dengok yang melimpah dan mengalir di belakang rumahnya.
Bulan September ini usia cabai sudah menginjak 50 hari, akan tetapi cabai sudah hampir siap panen,perkiraan untuk periode tanam pertama waktunya panen lebih cepat dimana untuk usia cabai siap panen rata-rata memerlukan waktu 70 hari dari masa awal tanam.
Untuk kendala Bpk. Eko Mengatakan, sulitnya mencari obat-obatan tanaman seperti vitamin dan obat hama, hal itu disebabkan oleh banyaknya petani cabai yang menanam cabai di periode yang sama , jadi stok obat-obatan di toko pertanian semakin langka.
Ia mengatakan kenaikan harga cabai tidak menjadi persoalan ketika masyarakat mau giat menanam tanaman ini di pekarangan rumah masing-masing. Dengan menanam cabai untuk kebutuhan sendiri, kata Bpk. Eko, akan diperoleh cabai segar, menekan pengeluaran belanja rumah tangga.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |