Diskusi Dengan Dinkes DIY

marsono_marsono 12 Februari 2021 19:38:10 WIB

[12/2 08.12] Agus Priyanto Dinkes DIY: Baik Bapak Ibu sebelum dimulai saya memperkenalkan diri dulu nggih 

Nama Muchamas Agus Priyanto, saya bertugas di DInas Kesehatan DIY di unit Seksi Promosi Kesehatan dan Penyehatan Lingkungan sejak April 2020. Sebelumnya saya bertugas di Jamkesos, mbok bilih ada yang preso dulu ada yang namanya Jamkesus terpadu untu penyandang disabilitas, saya ikut membantu disana

[12/2 08.14] Agus Priyanto Dinkes DIY: Saya mengajukan dan berdiskusi dengan Mas Ari saat ada pelatihan online tentang covid beberapa waktu kebetulan kami memiliki satu cara baru untuk melakukan komunikasi dua arah dengan semua pihak yang concenr dengan masalah covid. Bentuknya adalah dengan WA Grup sementara artinya kami masuk sebagai tamu dari sebuah group untuk bertanya jawab seputar Covid dan setelah selesai sesi kami left group. Metode ini kami namakan Sesi Q&A (Question and Answer)

[12/2 08.15] Agus Priyanto Dinkes DIY: Metode ini masih baru sama sekali dan Pensosmas adalah yang pertama, semoga metode ini nant berkembang

[12/2 08.16] Agus Priyanto Dinkes DIY: Dalam kesempatan ini tentunya kami sampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh yang menjadi anggota Group, dan bahwa Sesi QA ini bukan hanya sekali, tetapi bisa dilaksanakan secara periodik jika anggota group menghendaki InsyaAllah kami siap untuk mendampingi. Sebenarnya kami ingin mengajak tim saat ini, namuns ebagai awal mungkin saya akan sendiri dulu nanti jika berkembang di sesi berikutnya jika Bapak Ibu berkenan mengundang kembali kami akan ajak tim sesuai kebutuhan yang di harapkan Bapak IBU

[12/2 08.17] Agus Priyanto Dinkes DIY: Untuk pertama tama kami ingin menyampaikan kondisi perkembangan Covid di DIY saat ini, ijin saya tampilkan gambar

[12/2 08.18] Agus Priyanto Dinkes DIY: h ya mengapa kami tidak menggunakan zoom, karena dengan menggunakan zoon / vicon penggunaan pulsanya boros sekali dalam 1-2 jam butuh 1-1,5 Giga byte artinya untuk pemakaian menjadi tidak efisien dan tidak dapat dilakukan rutin

[12/2 08.22] Agus Priyanto Dinkes DIY: monggo mencermati gambar di atas, ini adalah data kemarin sore kalau mencermati dalam beberapa hari terakhir alhamdulillan kasusnya sudah berada di bawah 400. beberapa waktu lalu sempat ngeri dengan hampir menyentuh 500. catatan bahwa saat ini sudah ada 24 ribu orang yang terkonfirmasi dan 567 meninggal dunia. kasus aktif yang masih dalam proses penyembuhan saat ini mencapai 5000 orang. Angka positif rate menunjukkan kepada berapa orang yang di test dan berapa yang positif. Angka 22.22% masuk kategori tinggi tetapi tidak menjadi masalah hal ini disebabkan karena tingkat pemeriksaan PCR / Swab juga sangat tinggi karena kmampuan tracing yang sudah cuku baik dan adanya swab pcr mandiri dari masyarakat mampu yang cukup tinggi (literasi covid masyarakat DIY snagat baik)

[12/2 08.22] Agus Priyanto Dinkes DIY: untuk kesembuhan kita masih berada di bawah angka nasional tetapi terus meningkat dan untuk tingkat kematian di DIY lebih baik dari tingkat nasional

[12/2 08.23] Agus Priyanto Dinkes DIY: Alhamdullah untuk vaksinasi bagi tenaga kesehatan saat ini sudah mencapai 84,64%. Vaksinasi dilaksanakan dua kali dan untuk yang kedua terus dilaksanakan saat in sudah mencapai 34,89%

[12/2 08.23] Agus Priyanto Dinkes DIY: jika melihat tren maka kondisi di DIy dapat dilihat sebagai berikut

[12/2 08.26] Agus Priyanto Dinkes DIY: Alhamdulillah dan mari terus kita berdoa, karena dari data mingguan di atas terlihat sekali bahwa kasus di DIY telah mengalami penurunan, semoga ini bisa kita jaga bersama dan terus di turunkan yang menarik bahwa dari kajian kami selama ini (tiap dua bulan) menyimpulkan bahwa masalah covid semakin lama semakin tidak lagi menjadi perhatian, jika di bulan agustus yang tidak peduli mencapai 29,6% di bulan oktober telah mencapai angka 37,5%. Periode Agutus - Oktober dan sesudahnya ini sangat dipengaruhi oleh kondisi tersebut

[12/2 08.26] Agus Priyanto Dinkes DIY: baik ini adalah pengantar sumonggi untuk dipun waos dan persani rumiyin sambil ngopi santai ...

[12/2 08.32] Agus Priyanto Dinkes DIY: alhamdulillah tetapi untuk memastikan apakah akan terus membaik ini yang kita harus upayakan bersama dan berdoa

[12/2 08.33] Agus Priyanto Dinkes DIY: monggo untuk diskusi dan bertanya jangan sungkan sungkan tidak masalah, dan santai saja

[12/2 08.33] +62 858-6846-4260: Baik pak agus dan teman-teman Pensosmas , kami coba review sedikit.

1. Metode tanya jawab melalui grup _what apps_ pertama kali dilaksanakan oleh Pensosmas DIY. Sehingga harapannya tidak cukup satu kali saja bisa dilaksanakan. Dan bisa menghemat kuota dibanding aplikasi lainnya.

2. Terkait tema pagi ini, pak agus menyampaikan bahwa Alhamdulillah tren kasus di DIY sudah mulai turun. Meskipun demikian upaya bersama harus tetap di patuhi untuk menekan penyebaran kasus covid 19 bertambah.

3. Bahwa di DIY sudah dilaksanakan vaksinasi pada periode pertama ini untuk tenaga kesehatan.

 

Nah, selanjutnya kami persilakan teman-teman pensosmas bisa coba menggali lebih jauh dengan menyampaikan pertanyaan.

.

Kami juga ingin menyapa bapak @?Nur????????? @?Ilham Febri ????? @?Maya Kartika Sari Pensos? dari Dinas Sosial DIY yang selalu mendampingi para penyuluh sosial masyarakat.

[12/2 08.41] +62 821-3768-6300: 1 prtanyaan dr sy pak, utk mngawali diskusi :

 

Melihat tren positif dr data dinkes td, itu adlh hasil upaya dr kita smua shg muncullah data tsb, baik dr tertibnya masyarakat akan anjuran, usaha dr dinas2 trkait yg luar biasa, dan bnyak hal lgi. 

 

Nah, ini tentunya smakin menguatkan kita bhwasanya smua bisa lbh baik itu dimulai dr kita sndiri. 

 

Upaya apa sj pak, yg dinkes rencanakan agar tren positif ini bisa trs menuju ke arah lbh baik dan meminimalisir Covid d DIY?

[12/2 08.44] Agus Priyanto Dinkes DIY: Baik Mas Ari 

 

satu catatan bahwa ada 5000 kasus konfirmasi positif (kasus aktif) yang saat ini berada di DIY, kasus aktif ini adalah infeksius atau bisa menularkan. Kasus aktif ini sebanyak 3% berada di ICU RS, 10% di Isolasi RS, 10% di Isolasi shelter kabupaten

 

Artinya masih ada sekitar 77% yang akan berada di rumah .... ingat mereka adalah Infeksius bisa menularkan ... 77% dari 5000 itu saa dengan kurang lebih 3500 orang

[12/2 08.45] Agus Priyanto Dinkes DIY: 3500 jika tidak tertib bisa dibayangkan karena setiap 1 konfirm bisa menular kan ke 2-3 orang .... dan bisa dalam 4 tahap artinya 3500 x 2 org 4 tahap ..... oleh karena itu kuncinya adalah bagaimana agar yang 3500 orang ini bisa terkendali dalam isolasi mandirinya di rumah.

[12/2 08.45] +62 852-0054-4668: Banyak orang menyarankan utk memperkuat imun kita...mgkn utk kalangan yang mampu utk membeli asupan gizi dan multi vitamin tidak jadi masalah, tp utk kalangan menengah ke bawah pasti sangat terasa..utk itu metode apa yg bisa dilakukan agar ketahanan pangan tentu saja gizi terpenuhi bisa tercapai dgn harga yg terjangkau bagi masyarakat rentan miskin maupun miskin..

[12/2 08.46] Agus Priyanto Dinkes DIY: Saat ini banyak yang seharusnya isolasi mandiri malah emrahasikan diri dan malah ikut kumpul di gardu ronda, di kerja bakti, arisan dan bahkan kondangan ... mengapa ... takut dijauhi ... inilah stigma dan ini seharusnya dihilangkan ...

[12/2 08.47] Agus Priyanto Dinkes DIY: Ada juga yang karena rumahnya kecil dihuni orang banyak akhirnya malah satu keluarga tertular dan ini saat in yang membuat kasus tinggi adalah klaster keluarga .... kondisi yang semacam ini menjadi perhatian kami dan ini sudah lama kami gagas untuk bagaimana membuat Gawe Jogja Ijo .. dengan konsep menguatkan kegotongroyongan di tingkat RT didukung oleh DUkuh dan satga desa, kecamatan dan kabupaten

[12/2 08.48] Agus Priyanto Dinkes DIY: Penguatan di tingkat RT ini sudah kami mulai suarakan di bulan Juli jauh sebelum saat ini ada Inmendagri nomor 3 tentang pembatasan mikro dan penguatan untuk RT ... tetapi terus terang kami lambat sekali dalam mengembangkannya krena hampir semua perhatian masih ditujukan ke rumah sakit dan pelacakan kasus ... saat ini mulai banyak pihak menyadari hal tersebut

[12/2 08.49] Agus Priyanto Dinkes DIY: pada Bulan Agustus kami bertemu dengan FPRB dan BPBD dan akhirnya kami sepakat mengusung Ayo Gawe Jogja Ijo dengan menguatkan RT dalam 3T

[12/2 08.50] +62 858-6846-4260: Pertanyaan dari mas ari, yang masih belum terjawab pak @?Agus Priyanto Dinkes DIY?, terkait apa rencana/langkah dari Dinkes dalam waktu dekat untuk menekan penambahan jumlah positif. Dan barangkali penyuluh sosial masyarakat DIY dapat bersinergi.

[12/2 08.51] Agus Priyanto Dinkes DIY: 3T (tracing testing dan treatment) disini sebenarnya intinya adalah untuk membuat gotong royong di warga Rt ketika ada kasus untuk misal mengedukasi keluarga untuk tetap di rumah, mendukung keluarga dengan logistik, mengedukasi warga sekitar agar tidak takut dan menghilangkan stigma dll .. disamping itu juga membantu dalam melakukan tracing bagi kontak erat, melakukan dekontaminasi dan bahkan bsia sampai ke penguburan ... dan ini sebenarnya sudah kami susun di bulan Juli tahun lalu ... alhamdulillah meski terlambat sekarang sudah di dengar pusat dan dijadikan program ....

[12/2 08.52] +62 858-6846-4260: Siap... 3 T

[12/2 08.52] Agus Priyanto Dinkes DIY: ini yang menjadi perhatian kami dan kami lakukan pelan-pelan dengan mengkomunkasi dan mengadvokasi banyak pihak ... kami ingin Pensosmas seperti biasanya berada di garis paling depan untuk dapat membangun kekuatan di RT ini bukan hanya dalam melacak kasus tetapi bagaimana menumbuhkan kemauan warga RT untuk bersiap ketika ada kasus untuk menjaga keluarga tetap disiplin agar tidak terjadi penulaaran yang lebih luas ke warga lain ... itu perhatian utama di dalam pendekatan saat ini

[12/2 08.53] Agus Priyanto Dinkes DIY: untuk program lain tentu saat ini satga s DIY dan kab kota terus berusaha untuk menjaga ketersediaan bed rs agar bisa menerima semua yang butuh perawatan, meningkatkan tracing dengan menambah tenaga puskesmas, meningkatkan kemampuan lab dll

[12/2 08.53] Agus Priyanto Dinkes DIY: ini untuk pertanyaan mas Ari panjang banget ya sayamenjelaskan ????????????

[12/2 08.53] Agus Priyanto Dinkes DIY: saya pakai keyboard komputer jadi mengetiknya alhamdulillah bisa lebih cepat dari pada dua jempol

[12/2 08.57] Agus Priyanto Dinkes DIY: Pak Jamil untuk jangka dekat dapat kami ringkas menjadi 

1. Menambah jumlah tracer di Puskesmas agar kasus dapat dengan cepat dapat dilacak (dibantu oleh RT Siaga - 3T) 

2. Mengintensifkan 3T RT khususnya dalam kegotongroyongan warga untuk membantu keluarga konfirmasi agar kasus tidak tersebar ke perkampungan 

3. Melakukan pembatasan sosial di skala mikro terbatas membuat akses satu pintu di kampung-kampung 

4. Membuat zonasi di level mikro (desa - dusun) sehingga warga bisa mengetahui status zona di wilayah nya dan mengupayakan menjaga 

5. Membuat komunikasi hingga level terkecil dengan jejaring (seperti saat ini ) untuk edukasi 

6. mempercepat kebijakan vaksinasi

[12/2 08.57] +62 821-3768-6300: Hehee... 1 prtnyaan tp bisa mnjelaskan smua pak, alhamdulillah

 

Stigma itulah yg saat ini msh trjadi, 

 

Menyembunyikan, 

Menganggap msh sbg Aib, 

Takut dijauhi masyarakat, 

 

Sbnrnya ini yg jd mslh pak, edukasi ini yg perlu kita tanamkan dr bawah, masyarakat dan kluarga kita sndiri tentu sj

[12/2 08.57] Agus Priyanto Dinkes DIY: Stigam akan menghilang ketika warga RT bisa sepakat membuat persiapan dan mengimplementasikan ketika ada kasus . Kegotongroyong - keguyupan warga adalah kunci menghilangkan stigma

[12/2 09.02] Agus Priyanto Dinkes DIY: untuk Bu Ning

Sangat baik pertanyaanya mengapa ? ..... karena bahwa banyak daro orang yang tidak menyadari bahwa dirinya tertular (OTG) dan melakukan mobilisasi dengan bebas keluar masuk rumah, kantor, fasilitas umum .. mengetahui bahwa mereka terinfeksi kadang sulit dan saat ini yang dilakukan adalah dengan melacak kontak dari konfirmasi ... artinya

[12/2 09.03] Agus Priyanto Dinkes DIY: bahwa di kanan kiri kita dimungkinkan ada yang terinfeksi dan tidak sadar dirinya terinfeksi ... oleh karna itu 5M (menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas) perlu terus dilakukan ... tetapi yang jauh lebih penting lagi adalah ... menjaga imunitas tubuh agar terus kuat menghadapi serangan virus ...

[12/2 09.06] Agus Priyanto Dinkes DIY: terkait dengan apakah menjaga imunitas perlu dengan sesuatu yang kita beli di apotik ... tidak selalu .... saya nanti akan bagikan beberapa referensi ... tetapi bahwa menjaga imunitas ada 3 kunci yaitu ... makanan gizi yang sehat dan seimbang .... menjaga istirahat cukup ... aktifitas fisik ..... suplemen cukup dari tambahan buah sayur .... dan "dede" / "kekaring" / berjemur itu ada manfaatnya .... catatan bahwa pada seseorang yang menjalani isolasi di rumah sakti itu yang menonjol adalah pemberian vitamin D yang bisa kita dapat dengan berjemur dan berbagai makanan kaya vitamin tersebut

[12/2 09.07] Agus Priyanto Dinkes DIY: Empon empon termasuk dalam bahan makanan yang bisa meningkatkan imunitas tubuh

[12/2 09.08] Agus Priyanto Dinkes DIY: Ibu Galih dan bapak Ibu 

dalam pedoman Kementrian kesehatan bahwa isolasi mandiri hany abdilakukan selama 14 hari ... mengapa .. isolasi mandiri sebenarnya mengancu dari proses kemunculan antibodi di tubuh .. ketika antibodi sudah muncul maka virus dapat dibunuh dan tidak lagi orang tersebut menjadi infeksius ...

[12/2 09.12] Agus Priyanto Dinkes DIY: munculnya antibodi dimulai dari ketika virus masuk ke tubuh 4 hari kemudian baru dimulai pengenalan awal tubuh akan bereaksi .. reaksi akan terlihat di 4-8 hari ini ada yag mncul gejala dan tidak disini pula bagaimana tubuh sedang membangun sistem antibodinya ... antibodi akan iptimum mulai 8-10 hari setelah virus masuk .. dan selanjutnya dalam 4 hari sebagai semacam pembersihan .. jadi bahwa isolasi hingga 5 minggu ini kurang pas

[12/2 09.19] Agus Priyanto Dinkes DIY: Terimakasih Bu Nunik, mohon dapat dibantu teman-teman Puskesmas untuk melakukan edukasi ke masyarakat, mohon juga bisa dimulai untukm endorong RT Siaga covid mempersiapkan setiap Rt untuk dapat mengelola situasi pada saat ada warganya yang positif,

[12/2 09.22] +62 821-3768-6300: Kang Jamil mgkn baru ngopi...Monggo tmn2 bila ada yg perlu ditanyakan lagi, jgn sungkan jgn ragu

[12/2 09.23] +62 821-3768-6300: beberapa poin pnting dr bbrpa jwban pak agus td, bisa dicatat atau mgkn bisa lngsung screenshoot dan dijadikan story wa jnengan smua, dg harapan smakin bnyak yg mmbaca smakin bnyak ilmu baik yg ditularkan

[12/2 09.24] +62 821-3768-6300: harapannya cara ini mjd slh satu opsi kita utk mmberikan informasi yg manfaat kpd masyarakat

[12/2 09.34] Agus Priyanto Dinkes DIY: Siap Pak Jamil 

vaksinasi dilaksanakan dengan 4 tahap seperti kita tahu. Tahap pertama untuk tenaga kesehatan tahap kedua untuk ptugas pelayana publik tahap ketiga untuk masyarakat rentan tahap keempat untuk masyarakat umum. Pada awalnya diperkirakan jadwal untuk masyarakat adalah sekitar mei-juli. Namun ini ada kebijakan baru pemerintah pusat yang meminta untuk dilakukan percepatan. Tahap pertama untuk Nakes ini akan segera selesai dan untuk tahap kedua (petugas pelayanan publik) dipercepat minggu depan sudah akan mulai. Dengan demikian yang untuk masyarakat semoga bisa dipercepat dan dalam 2 bulan ke depan sudah bisa dimulai

[12/2 09.37] +62 821-3768-6300: Vaksinasi utk Masyrakat Umum apakah berbayar pak, meluruskan rumor yg tjd d masyrakat saat ini????

[12/2 09.41] +62 882-3329-5014: Terkait vaksinasi apakah ada ketentuan bagi orang yg mempunyai penyakit pak?? 

Misal jantung (sprti saya)??

[12/2 09.45] Agus Priyanto Dinkes DIY: Vaksinasi untuk Covid saat ini sebagaimna kebijakan Bapak Presiden adalah gratis. Kebijakan tersebut belum berubah sampai saat ini.

[12/2 09.46] Tuya: Selamat pagi pak Agus Priyanto.

Saya pensosmas dari Gunungkidul, sdikit cerita tentang banyaknya kejadian di masyarakat tentang korona ini.

Seorang Simbah laki2 SDH sepuh awalnya sakit di rawat anak2nya di rumah lalu di bawa ke RS, sampai RS di swab.hasilnya positif covid...anak2nya jelas ini dari satagas desa segera di isolasi mandiri lalu jg ikut di swab, sekitar satu Minggu di RS beliau meninggal ( Simbah) dan di kuburkan secara covid oleh pihak RS. Setelah di kuburkan Simbah ini keluarlah hasil swab anak2nya di nyatakan NEGATIF semua satupun tidak ada yang positif kovid padahal anaknya yg serumah 3 orang, yang beda rumah 5 orang mereka ikut merawat, dan jg menjenguk Simbah ini.

Pertanyaan saya, koq bisa ya anak2nya hasil swab NEGATIF semua. Jelas ini menjadi pembicaraan di desa tentang stigma covid saat ini, beragam tanggapan tentang ketidak percayaan kovid lalu abai dengan prokes dan lain2 nya. Sampai bhabin dan satgas kovid desa jg mengalami kesulitan lagi dalam mengedukasi warga.

Akhirnya daripada banyak debat di sana sini satgas buat poster himbauan prokes kovid saja. Bagaimana baiknya mengedukasi warga agar TDK abai kovid ini dengan adanya kejadian diatas yg saya sampaikan, karena di masyarakat yang di rasakan dengan kondisi ekonomi yang makin sulit saat ini.

????????????

[12/2 09.48] Agus Priyanto Dinkes DIY: ini termasuk untuk usia lanjut dan kelompok penduduk rentan. Sampai saat ini definisi lanjut masih menunggu dari pusat

[12/2 09.49] Agus Priyanto Dinkes DIY: vaksinasi ini sifatnya wajib bagi warga negara yang memenuhi ketentuan. Jika ada seseorang yang menolak vaksin ini sama dengan mengancam lingkungannya yang terpaksa belum bisa ikut vaksin (misal lansia yang sangat lanjut, ibu hamil, seseorang yang menderita penyakit imun dll)

[12/2 09.49] +62 852-0054-4668: Apa asma termasuk penderita paru kronis Pak, saya punya riwayat asma tp sudah lama tdk kambuh..mgkn kah saya bisa divaksin?

[12/2 09.50] Agus Priyanto Dinkes DIY: asma termasuk tetapi sekali lagi konsultasikan sebelum pelaksanaan vaksinasi dan mintakan saran dan mungkin resep agar kondisinya bisa stabil pada saat vaksinasi.

[12/2 09.55] Agus Priyanto Dinkes DIY: Pak Tuya kasus yang semacam ini sangat mungkin terjadi beberapa kemungkinan adalah sebagai berikut penjelasanya 

 

Kemungkinan 1 

- masa infeksi dalam tubuh tadi telah kami sampaikan adalah 14 hari 

- dalam 14 hari tersebut virus dapat dideteksi dengan test swab PCR setelah hari ke 4 (bisa ke 5-8) 

- dimungkinkan bahwa masuknya virus tersebut belum memasuki masa tersebut 

 

kemungkinan 2 

- virus masuk ke tubuh sesesorang dan tidak menginfeksi, mengapa karena kemungkinan yang bersangkutan sebenarnya pernah terinfeksi namun tidak menyadari dan oleh karenanya tidak terdeteksi adanya infeksi

[12/2 10.10] Agus Priyanto Dinkes DIY: Untuk pendataan yang belum vaksinasi rencananya nanti akan dibantu oleh Banbinsa dan Babinkamtibmas bersama satgas kecamatan dan desa

[12/2 10.29] Agus Priyanto Dinkes DIY: Pak Nawar dan bapak Ibu

 

OTG sudah tidak ada virus yang menginfeksi benar Pak, tetapi apakh ketika di swab akan negatif ... mohon ini sedikit rumit ...

 

Test Swab PCR itu mendeteksi adanya partikel virus ... jadi ketika virus itu hidup / menginfeksi bisa dideteksi .. dan ... ketika virus itu mati oleh adany aantibodi tetapi potong-potongannya masih ada di tubuh juga bisa dideteksi "ada potongan" virus dan terlihat sebagai hasil positif ... apakah ini membahayakan dan membuat bergejala ... tidak ... berapa potongan bisa hilang tergantung banyak hal tetapi bisa dalam 1 minggu sampai dengan 2 bulan setelah dinyatakan sembuh ...

[12/2 10.32] Agus Priyanto Dinkes DIY: Ya Bu ini dikembangkan Bu untuk bagaimana agar kampung / RT / jaga warga ini bisa memiliki kemampuan untuk pengendalian ketika ada kasus , atau mencegah kasus masuk secara gotong royong dan atau merehabilitasi .. 

 

Sekalisgus menjawab bagaimana menghilangkan stigma ... jika terbentuk keguyuban warga RT untuk berkomitmen membantu jika ada warganya yang positif inilah kunci untuk menghilangkan stigma tersebut

[12/2 10.34] Agus Priyanto Dinkes DIY: Insecure ini bisa dihilangkan dengan cara yang sama dengan bagaimana membangun keguyuban melawan covid .. dalam istilah saya RT Siaga covid .... dengan bersama maka

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung