“Jangan takut bermimpi, sedikit demi sedikit mari kita wujudkan. Sekali lagi, jangan takut bermimpi”

marsono_marsono 18 Maret 2021 15:26:10 WIB

MIMPI SEKOLAH TINGGI, LINA JADI SALAH SATU LULUSAN TERBAIK 

Ketika ditanya apa yang ia takutkan, ia akan menjawab “Takut untuk berhenti belajar”. Lina Dwi Lestari , Lina (22) anak kedua dari Mijan yang bertempat tinggal di Dengok VI sejak kecil mempunyai semangat tinggi untuk belajar. Sejak kelas dua Sekolah Menengah Atas (SMA) menargetkan untuk dapat bersekolah Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Setelah lulus dari SMA Negeri II Wonosari, Gunungkidul ia memilih Fakultas Kehutanan UGM sebagai pilihan pertama pada seluruh jalur masuk universitas. Dua kali kegagalan, namun karena kegigihan dan dukungan dari orang tua akhirnya Lina diterima pada ujian ke tiga dengan jalur ujian mandiri.

Selama di bangku kuliah ia tidak hanya aktif berkuliah, namun juga aktif dalam kegiatan kepemimpinan, menjadi wakil ketua organisasi, coassisten praktikum, dan menjuarai beberapa perlombaan. Tentu bangku perkuliahan, tidak semudah yang dibayangkan. “Seringkali saya merasa sangat kewalahan dalam mengatur waktu atau terlalu lelah, tapi saya yakin ini semua akan menumbuhkan saya” katanya. Pada akhir masa studinya, ia berhasil lulus dalam waktu 4,5 tahun dengan Indeks Prestasi Komulatif IPK 3.66 / 4.00 atau lulus dengan dengan predikat pujian (Cumlaude). 

Menurutnya, bersekolah tinggi dapat membuka wawasan dan mengubah cara berpikir. “Tidak masalah apa bila kita terlahir sebagai orang desa. Menurut saya menabung terbaik untuk masa depan adalah menabung dengan ilmu pengetahuan. Uang mungkin akan habis dalam waktu beberapa tahun, tapi ilmu akan melekat” tambahnya. Ia menyadari bahwa bersekolah tinggi tidak hanya sekedar cita-cita namun juga sebuah komitmen pada diri sendiri dan orangtua untuk benar-benar melaksanakan tugas sebagai mahasiswa. “Dukungan kedua orangtua adalah hal yang sangat saya syukuri, tanpa doa dan dukungan orangtua saya tidak akan pernah ada di titik ini. Kalaupun ada kendala dan masalah tidak mengapa, Gusti Allah mboten sare” katanya.

Anak kedua bapak Mijan bercita-cita dapat melanjutkan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi dan dapat menjadi peneliti di Lembaga Penelitian Kehutanan Internasional. Ia berharap sedikit kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi adik-adik di Desa Dengok untuk terus bersemangat meraih cita-cita dan dapat bersekolah tinggi. Jika ada kemauan maka akan ada jalan, pemerintah, universitas dan lembaga swasta banyak yang menawarkan beasiswa sehingga dapat meringankan biaya bersekolah. “Jangan takut bermimpi, sedikit demi sedikit mari kita wujudkan. Sekali lagi, jangan takut bermimpi” katanya diakhir wawancara. 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung