Sesosok patung tokoh Penthul

marsono_marsono 03 April 2021 19:30:36 WIB

Setiap lewat, saya melirik keberadaan patung ini, sesosok patung tokoh Penthul, yang dalam adegan pertunjukan seni Reog, bukan menjadi tokoh utama, tapi sebatas figuran, tokoh pembantu atau pamomong bagi para Kesatria berkuda atau Udeng Gilig. 

Berpasangan dengan tokoh Beles, Penthul ini mempunyai peran penting dalam pengawalan para Ndoro yang sedang berperang, Penthul dan Beles selau setia dan hadir saat Ndoronya kalah dan menang dalam mengadu kesaktian. 

 

Sebagai Karya Monumental Publik yang sudah disuguhkan, maka dengan segala keterbatasan pengetahuan saya, saya mencoba membaca arti dari visual patung Penthul ini..

 

Ada beberapa hal yang membuat saya tertarik, pertama, mengapa sang Seniman memilih tokoh Penthul, yang semua tahu hanya tokoh figuran, bukan tokoh sentral..?, Dan yang Kedua, apa arti dari gerakan dan gestur tubuh dari sang Penthul..?

 

Patung yang mengacu pada gaya realis ini, detail dan kekuatan rasa dan bicara visual sang Penthul, menurut saya sangat mengena. Finishing monochrome semakin menambah kekuatan dari bahasa kesederhanaan tokoh 

Penthul, yang memang identik dengan "Wong Cilik", Pamomong, kalau dalam dunia wayang mungkin bisa disamakan dengan para Punakawan. Gerakan mengangkat satu kaki, dan tangan kanan yang bermain didepan mata, adalah gerakan sangat khas dari sang Penthul saat menari, tapi mengapa tangan kirinya menunjuk lurus....? Mungkin disini penegasan yang dimaksut oleh sang Seniman..

Tangan kanan seakan melindungi mata dari sesuatu yang menyilaukan, saya artikan itu sebagai wujud dari usaha sang Penthul agar pandangan matanya lebih awas, dan karena arah muka yang dilihat adalah arah masuk ke Gunungkidul, Sang Penthul sebagai simbol Rakyat cilik, Pamomong, ingin betul betul awas, tidak salah pandang atau salah tafsir untuk melihat siapa yang akan datang atau mengunjungi Gunungkidul..

Tangan Kiri yang menunjuk tegas dan lurus, saya artikan bahwa, Gunungkidul adalah wilayah yang terbuka, welcome bagi siapa yang akan berkunjung, rakyatnya jujur, pekerja keras , penuh gotong royong dan ramah..

 

Penthul dan Beles bukan tokoh sentral, sebatas peran pembantu, tapi kesetiaan dan dedikasinya terhadap yang dia "mong", tidak bisa diragukan lagi..kalah atau menang dipertarungan Satria berkuda kepang, atau Udeng Gilik, mereka selalu ada...selalu menghibur mengingatkan Ksatrianya, bahwa adegan Reog adalah gambaran kehidupan sesungguhnya, Kalah, Menang adalah Fana, proses keseimbangan.., dari sebuah proses hidup Cokromanggilingan....

 

 

Sumber Padmo konco panwascam

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung