Membangun optimisme dengan Gerbang Pak Probo (gerakan bangga pakai produk buatan orang) Gunungkidul
marsono_marsono 04 April 2021 11:55:49 WIB
foto kerajinan akar wangi
AKAR WANGI
Akar wangi atau narwastu adalah sejenis rumput yang berasal dari India. Tumbuhan ini dapat tumbuh sepanjang tahun dan dikenal banyak orang sejak lama sebagai sumber wangi wangian. Tumbuhan ini bernama latin chrysopogon zizanioides masih satu rumpun dengan serai dan padi"an.
Karakteristik fisik nya sering ditandai dengan bentuk batang yang panjang dan daun tipis yang kaku dan keras. Tanaman ini juga berbunga coklat keunguan dengan akar yang kokoh
Akar wangi mempunyai banyak manfaat mempunyai aroma semerbak yang hampir sama dengan serai dan citrus. Dengan nuansa alami maka tdk heran apabila akar wangi sering dijadikan bahan parfum, pengharum ruangan atau pewangi benda, disamping itu dapat diolah menjadi bentuk minyak esensial untuk berbagai manfaat kesehatan berkat kandungan anti radang, anti septik, sedatif dan tonik.
Bagi masyarakat di padukuhan kepek, kalurahan Semin, kapanewon Semin kabupaten Gunungkidul, keberadaan tanaman akar wangi mempunyai peranan penting dalam kehidupan mereka, karena tanaman ini menjadi sumber penghasilan hampir semua penduduk dari padukuhan ini. Dari data yang tersedia ada sekitar 53 pengrajin akar wangi dengan serapan tenaga kerja 243 orang. Tanaman ini oleh warga padukuhan ini dibuat menjadi bahan baku kerajinan, terutama kerajinan ikonik berwujud boneka boneka kecil. sehingga padukuhan ini merupakan salah satu sentra industri kecil menengah di kabupaten Gunungkidul. Akar wang dari padukuhan ini juga menjadi pemasok utama industri turunan akar wangi ke beberapa kota. Rerata akar wangi yang keluar dari padukuhan ini adalah kurang lebih 10 ton per minggu
Tanaman ini sangat prospektif dan mudah budidayanya, tanaman akar wangi mudah tumbuh dan dapat ditanam dengan sistem tumpang sari dengan tanaman lainya terutama tanaman palawija ataupun sayuran. Semua bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan. Daunnya dapat dijadikan hijauan makanan ternak, sedangkan akarnya mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti telah tersebut diatas. Pemanfaatan akar wangi disesuaikan dengan kualias dari akar itu sendiri,
Akar wangi kualitas 1 dijadikan sumber bahan baku minyak wangi, minyak sintetis dan menjadi bahan baku tenun.
Akar wangi kualitas 2 dapat dijadikan bahan kerajinan boneka" ikonik
Akar wangi kualitas 3 dapat dijadikan sebagai sumber bahan jamu terutama jamu godog.
Harga jual akar wangi kualitas 1 pada saat ini adalah 37.500/kg, dengan kekeringan 60 %.
Untuk pemasaran tidak ada kendala karena hampir semua produk yang dihasilkan dari padukuhan ini terserap oleh pasar.
Ada berbagai permasalahan dalam pengembangan sentra industri akar wangi ini, diantaranya adalah luas lahan yang terbatas, desain produk yang monoton dan ketersediaan air untuk keperluan mencuci akar wangi karena kebutuhan air ini berpotensi menjadi sebuah konflik dengan pemanfaat air yang lain yaitu peternak terutama pada musim kemarau.
Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut diatas beberapa upaya yang telah dan akan dilakukan yaitu :
1. Ekstensifikasi lahan, dengan menambah luasan lahan, tidak hanya di lingkup kabupaten Gunungkidul saja, tetapi sudah menambah luasan dengan menyewa lahan untuk ditanami akar wangi di Wonogiri Jawa tengah dan Magetan Jawa timur.
2. Desain produks, bekerja sama dengan beberapa pihak untuk membangun jaringan kemitraan untuk memperkaya dan memperbaharui desain produk. Beberapa waktu yang lalu menjalin kemitraan dengan pemerintah kota Semarang membuat boneka ikonik tugu muda Semarang dan Warok semarangan berjumlah 2000 buah, bermitra dengan gerakan Pramuka Surakarta dan Sumatra Utara membuat ikon gerakan Pramuka.
Disamping itu membuat penjajagan kerjasama dengan penenun yang ada di kalurahan Sambirejo kapanewon Ngawen untuk membuat berbagai tenunan berbahan baku kombinasi antara kain dan akar wangi, sehingga produk akar wangi tidak hanya dalam bentuk bahan mentah tetapi sudah menjadi bahan jadi, seperti dalam bentuk kain, sajadah, taplak meja dan motif motif lainnya, kegiatan ini diharapkan kolaboratif dengan melibatkan berbagai pihak antara lain perguruan tinggi, pemerintsh, LSM, IKG, dan pengusaha/eksportir (PT Tasindo) kerajinan terutama untuk desain desain yang ssesuai selera pasar.
3. Dalam rangka penyediaan air untuk kebutuhan mencuci diusahakan akan membuat sumur bor bekerja sama dengan multi pihak.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |