Masker
KKN UGM KALURAHAN DENGOK 07 Mei 2021 21:29:49 WIB
Banyak ilmuwan dan tenaga medis di seluruh dunia mengadakan riset dalam rangka mengatasi pandemi penyakit virus corona atau Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang masih meluas. Salah satunya mengenai penggunaan masker kain corona untuk mencegah Covid-19. Hal ini dilatarbelakangi ketersediaan masker medis yang terbatas di berbagai negara. Jikapun ada, harganya lebih mahal hingga tiga kali lipat.
Efektivitas penggunaan masker kain corona masih menjadi pembahasan hingga saat ini. Di Indonesia, masyarakat umum diimbau mengenakan masker kain ketika beraktivitas di luar ruangan. Sedangkan masker medis diprioritaskan hanya bagi pasien corona dan petugas kesehatan, terutama yang merawat pasien corona.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) lebih dulu mengeluarkan panduan penggunaan masker kain corona bagi warga setempat. Tapi, di sisi lain, WHO menyatakan penggunaan masker kain corona oleh orang sehat belum punya pijakan bukti yang memadai dalam kaitannya dengan pencegahan penyakit Covid-19.
Manfaat Masker Kain Corona
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, masker kain bisa digunakan sebagai pengganti masker medis untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 di tengah masyarakat umum. Banyaknya kasus orang tanpa gejala (OTG) juga mendasari sosialisasi masker kain corona.
Orang yang tidak sadar bahwa dirinya positif corona bisa saja menulari orang lain tanpa sengaja ketika berinteraksi tanpa masker. Satu tetesan (droplet) cairan saja bisa menyebabkan orang lain terkena Covid-19. Untuk mengantisipasi kejadian itu, masyarakat diimbau mengenakan masker ke mana pun pergi di area publik. Namun manfaat masker kain corona tersebut bisa didapatkan selama memenuhi persyaratan untuk mendukung efektivitasnya.
Syarat itu antara lain masker kain hanya bisa dikenakan selama empat jam secara terus-menerus. Setelah empat jam, masker harus dilepas untuk dicuci dan diganti dengan yang baru. Sebab, material kain lebih mudah ditembus virus corona ketimbang masker medis.
Syarat lainnya adalah:
Terpakai secara pas dari atas hidung hingga dagu dan kedua sisi wajah
Dilengkapi dengan tali yang diikat ke belakang kepala atau karet yang dipasang di telinga
Terdiri atas beberapa lapis kain, setidaknya dua lapis
Bahan kain kuat, tidak mudah rusak ketika dicuci
Bahan anti-air atau tahan terhadap cairan lebih disarankan
Penggunanya tetap harus dapat bernapas dengan mudah
Sebelum mengenakan masker, cuci tangan
Jangan menyentuh-nyentuh masker, apalagi menurunkannya hingga ke dagu
Lepas masker dengan cara membuka tali atau karetnya langsung, bukan dengan menarik masker
Kapan Harus Memakai Masker Kain Corona
Baik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 maupun CDC merekomendasikan penggunaan masker kain bagi masyarakat umum ketika berada di luar ruangan. Terutama saat di tengah situasi yang menyulitkan untuk penerapan aturan jaga jarak fisik (physical distancing), seperti di pasar, supermarket, dan angkutan umum.
WHO mendorong negara-negara yang terkena dampak pandemi Covid-19 untuk merekomendasikan masker non-medis bagi warga masing-masing, termasuk masker kain corona, lantaran masker medis lebih dibutuhkan oleh tenaga kesehatan. Panduan WHO menyebutkan soal siapa, kapan, dan bagaimana memakai masker yang benar agar efektif, di antaranya:
Sedang batuk dan pilek
Dekat atau berada di kawasan yang terpapar Covid-19, misalnya serumah dengan pasien dalam pengawasan atau orang dalam pemantauan
Dibarengi dengan mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air atau penyanitasi tangan (hand sanitizer) berbahan alkohol
Melepas dan menggantinya dengan yang baru sesuai dengan rekomendasi lama pemakaian
Baca Juga: Demam Berdarah Dengue
WHO menyatakan akan memperbarui panduan penggunaan masker ketika sudah ada bukti mengenai efektivitas masker kain corona. Sementara itu, masyarakat bisa mengenakan masker kain baik buatan sendiri maupun beli di luar sepanjang memenuhi persyaratan. Penggunaan masker kain jauh lebih baik ketimbang tidak mengenakan masker sama sekali.
Ditinjau oleh :
dr. Fitrie Rahayu Sari, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Primaya Hospital Tangerang
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |