Mahasiswa KKN PPM UGM Ajak Warga Kelola Sampah Organik dengan Pelatihan Eco-Enzyme
KKN UGM KALURAHAN DENGOK 24 Juli 2023 12:01:15 WIB
Sampah rumah tangga menjadi salah satu permasalahan yang perlu mendapat perhatian khusus. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 37,3% sampah di Indonesia bersumber dari aktivitas rumah tangga, dimana 57% dari sampah rumah tangga ini didominasi oleh sampah organik. Kabar buruknya, tak hanya berdampak pada pencemaran lingkungan, sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi ruang bagi berkembangnya berbagai penyakit. Karena itu, pemahaman terkait pengelolaan sampah rumah tangga, utamanya sampah organik, perlu terus digalakkan.
Berkaca dari kondisi ini, tim KKN PPM UGM mengajak para ibu rumah tangga di kawasan Dengok VI untuk mengelola sampah organik dengan mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan eco-enzyme. Bertempat di balai dusun Dengok VI, kegiatan ini disambut dengan antusias oleh warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga Dusun Dengok VI. Kegiatan pelatihan diawali dengan memberikan edukasi terkait pentingnya mengelola limbah organik rumah tangga dan dilanjutkan dengan demo pembuatan eco-enzyme. Tim KKN PPM UGM juga membagikan poster untuk memudahkan warga memahami eco-enzyme. Di akhir acara, warga mendapatkan sampel eco-enzyme gratis yang dapat digunakan di rumah.
Adapun eco-enzyme sendiri merupakan cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi limbah organik, gula, dan air. Pembuatannya pun tergolong mudah. Untuk membuat kurang lebih 1 liter eco-enzyme, cukup diperlukan 300 gram kulit buah atau sayuran yang dicampurkan dengan 100 gram gula dan 1 liter air. Setelah melalui proses fermentasi selama 3 bulan, eco-enzyme sudah dapat digunakan.
Di samping mengurangi sampah organik, cairan eco-enzyme juga memiliki beragam manfaat. Eco-enzyme dapat digunakan untuk menggantikan sabun pembersih lantai, sabun cuci piring, hingga desinfektan. Tak hanya dalam konteks rumah tangga, eco-enzyme juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan pestisida alami. Pengadaan sosialisasi serta pelatihan eco-enzyme ini diharapkan menjadi langkah positif bagi pengelolaan sampah rumah tangga yang lebih baik di kawasan Dengok.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |