Gunungkidul Jadi Tuan Rumah Festival Kebudayaan Yogyakarta 2025: Adoh Ratu, Cedhak Watu

ibnu nurhuda kasendar 09 Oktober 2025 09:05:05 WIB

Gunungkidul, 2025 — Setelah sukses mengangkat tema “Pangan” di Kulon Progo pada tahun 2023 dan “Benda” di Bantul tahun 2024, Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) kini memasuki tahun ketiga pelaksanaan peta jalan lima tahunan dengan mengusung tema besar “Adat Istiadat”. Tahun ini, Gunungkidul menjadi tuan rumah penyelenggaraan FKY 2025, sekaligus menjadi pusat perayaan keberagaman budaya yang berakar kuat di masyarakat.

Gunungkidul dikenal sebagai wilayah yang kaya akan adat, tradisi, dan nilai-nilai hidup yang diwariskan turun-temurun. Di sini, adat bukan sekadar simbol atau upacara, tetapi telah menjadi bagian dari keseharian dan cara masyarakat berinteraksi dengan sesama, alam, serta Sang Pencipta. Karena itulah, kehadiran FKY di Gunungkidul bukan hanya sebagai kegiatan seremonial, tetapi juga sebagai ruang yang hidup — tempat bertemunya nilai-nilai budaya yang tumbuh secara alami di tengah masyarakat dengan berbagai bentuk ekspresi seni dan sosial yang berkembang.

"Adoh Ratu, Cedak Watu"

Mengusung tema Adoh Ratu, Cedhak Watu (secara literal berarti “jauh dari raja/pemimpin, dekat dengan batu”) merepresentasikan sebuah etos kebudayaan yang khas dalam masyarakat Gunungkidul. “Jauh” dari raja tidak sekedar menunjukan keterpisahan ruang dari pusat kekuasaan politik, tetapi sebagai sebuah laku, praktik kesadaran dalam menjaga kedaulatan dan kemandirian komunitas dari kekuasaan yang cenderung terpusat. Namun di saat bersamaan, kata lajon yang berarti laju atau melaju juga hadir di ruang ini untuk menjembatani desa dan kota, sekaligus melampaui pertentangan antara pusat dan pinggiran, tradisional dan modern, atau kota dan desa. Sementara “dekat” dengan watu adalah cara untuk menjaga kehidupan tetap terhubung dengan tanah dan pemandangan karst serta sejarah Gunungkidul. Kemudian melahirkan praktik kebudayaan sambatan dan rasulan dalam solidaritas komunitas, pengelolaan sumber daya kolektif dalam ragam upacara adat. (fky.id)

Ruang Pertemuan dan Pertukaran Budaya

Lebih dari sekadar festival, FKY 2025 menjadi wadah dialog lintas generasi dan lintas budaya. Gunungkidul tidak hanya menjadi lokasi pelaksanaan, tetapi juga sumber inspirasi — karena dari tanah inilah lahir banyak bentuk kearifan lokal yang mampu bertahan dan beradaptasi. 

Dengan semangat Adoh Ratu, Cedhak Watu, masyarakat Gunungkidul diajak untuk terus menjaga akar budaya sambil melangkah maju. Festival ini menjadi ajang untuk merayakan adat istiadat sebagai sistem kehidupan yang menyatukan manusia, alam, dan sejarah dalam satu napas kebersamaan.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung