Tugu Elar Badak

marsono_marsono 21 Mei 2019 12:36:39 WIB

SID_desa dengok.id– Sejak ditetapkannya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY, masyarakat wajib melestarikan berbagai karya arsitektur tradisional, salah satunya gapura. Gapura Lar Badak merupakan identitas dan ciri khas daerah Gunungkidul untuk menandai batas wilayah atau pintu masuk.

 

Dewan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan sejak pertengahan Maret 2017 lalu mulai mensosialisasikan kembali filosofi dan simbol / lambang Gapura Lar Badak yang memiliki pengertian yang sangat mendalam.

 

Kata ELAR atau LAR melambangkan sayap burung, sedang kata BADHAK merupakan simbol binatang berukuran besar dan kuat (dari Amerika) dan bukan yang dari Sumatra. Kekuatan badak ini mirip dengan kekuatan Gajah, usia badak bisa lebih dari 40 tahun.

 

Sayap burung jumlahya dua dan badak memiliki kekuatan yang luar biasa, maka dalam penerapannya sayap itu posisinya berada disamping kiri dan kanan pintu masuk / keluar gapura. Maka disebutlah Gapura Elar / Lar Badhak hingga saat ini, konon dahulu merupakan wujud dari pesan moral Kraton Ngayogyakarta yang dimunculkan pada lambang / simbol.

 

Adapun makna dan filosofi Gapura Lar Badak sebagai berikut :

 

Bunga Melati pada puncak tiang gapura melambangkan kesucian, kejujuran, kemurnian, kebersihan, ketulusan, keharuman dan bisa memberikan ketenangan.

 

Bunga Melati dengan kelopak berjumlah 5 buah melambangkan mekarnya tunas muda berkualitas melalui pendidikan TK-SD-SMP-SMA-PT dengan senantiasa memegang teguh Pancasila. Hal tersebut mengingat Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan/Pelajar.

 

Segi empat pada tiang gapura yang berjumlah dua buah baik tiang yang tinggi maupun tiang rendah, pada tiang tinggi berjumlah tiga tingkatan / trap melambangkan Cipta (pikiran yang jernih), Rasa (hati yang tulus), dan Karsa (Tekad yang bulat), ini sebagai pralambang Yogyakarta sebagai Kota Budaya.

 

Antara tiang Gapura yang rendah menuju tiang Gapura yang lebih tinggi ada lengkungan ke atas membentang baik pada sisi kiri maupun sisi kanan melambangkan cita-cita yang mulia dan luhur dengan menunjukkan keterbukaan.

 

Tiang Gapura Elar Badak dengan bentuk tegak lurus satu sisi tinggi dan satunya lebih rendah melambangkan pemimpin yang tegak, tegas (mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan penghinaan, bisa ngayomi, ngayemi dan menjadi panutan serta senantiasa menyatu dengan yang dipimpinnya).

 

Diantara tiang yang tinggi dan lebih rendah terdapat lubang-lubang yang berjumlah tujuh lubang melambangkan bahwa tujuan pasti berhasil dengan semangat gatong royong dan penuh keterbukaan. (Semua kebutuhan pasti bisa ditembus yang digambarkan lobang berjumlah 7)

 

Landasan dasar bangunan Gapura yang terbelah menjadi dua sayap bagaikan sayap burung melambangkan kekuatan masyarakat meskipun dipisahkan pintu masuk tetapi senantiasa menyatu dengan pemimpinnya.

 

Gapura Elar Badhak sebenarnya telah memasyarakat di wilayah DIY khususnya Kabupaten Gunungkidul, baik yang dibangun atas prakarsa masyarakat maupun pemerintah.

 

Dari berbagai jenis Gapura yang saat ini ada, jenis Gapura Elar Badhak kiranya lebih tepat untuk dipakai sebagai ciri khas Gunungkidul.

 

Kontributor : sumber 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung