Sungkem tradisi yang sampai saat ini masih ada

marsono_marsono 05 Juni 2019 18:40:55 WIB

     Dengok. Cara sungkem lebaran menjadi sebuah tradisi tersendiri saat Idul fitri tiba. Di Indonesia, Idul fitri menjadi momen berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat. Tak cuma sekadar berkumpul, lebaran juga dimanfaatkan untuk saling memaafkan.

     Tradisi bermaaf-maafan ini biasa dikenal dengan sungkeman. Tradisi ini berasal dari budaya tanah Jawa, yang menggambarkan bakti kasih dari anak kepada orangtua. Sungkeman menjadi sebuah ritual yang tak terlewatkan saat Idul fitri tiba.

 

      Cara sungkem lebaran dimulai dari orang yang lebih muda meminta restu dan maaf pada orang yang lebih tua. Secara teknis, cara sungkem lebaran dapat digambarkan dengan duduk bersimpuh atau berjongkok sambil mencium tangan orang yang lebih tua.

 

      Hingga kini tradisi sungkeman masih melekat kuat pada masyarakat Indonesia. Cara sungkem lebaran juga harus sesuai dengan adab tradisi yang ada. Dengan mengetahui cara sungkem lebaran yang baik, kamu bisa melestarikan tradisi ini ke generasi yang berikutnya.

       Tradisi sungkeman umum dilakukan oleh budaya Jawa. Istilah sungkem berasal dari bahasa Jawa yang berarti sujud atau tanda bakti. Dalam catatan sejarah, tradisi sungkeman pertama kali didokumentasikan dan dilembagakan pada masa pemerintahan KGPAA Sri Mangkunegara I.

 

      Sungkeman adalah sebuah prosesi adat yang dilakukan oleh seseorang yang biasanya lebih muda kepada orang yang lebih tua dengan tujuan sebagai bentuk penghormatan ataupun sebagai bentuk permintaan maaf. Sungkem biasa dilakukan ketika Idul fitri tiba atau pada saat prosesi pernikahan untuk meminta restu orang tua.

 

      Sungkeman juga bisa dianggap sebagai wujud ucapan rasa terima kasih. Dalam pernikahan, prosesi sungkeman adalah wujud rasa terima kasih dari anak kepada orangtuanya yang telah berjasa melahirkan dan membesarkannya.

 

      Tujuan sungkem saat Idul Fitri selain untuk menghormati, juga sebagai permohonan maaf, atau "nyuwun ngapura". Istilah "ngapura" bisa jadi berasal dari bahasa Arab "ghafura" yang berarti tempat pengampunan.

Saat sungkem, terdapat cara sungkem lebaran yang benar. Berikut persiapan dan caranya:

Orang tua dudu di kursi atau tempat yang lebih tinggi

Prosesi ini menggambarkan bahwa orangtua wajib diperlakukan secara hormat oleh seluruh anak-anaknya.

Apit kedua tangan dengan kepala menunduk dan posisi jongkok di depan orangtua

Sikap tubuh seseorang yang merendah dan dengan tulus meminta maaf kepada orang yang telah berjasa dalam hidupnya juga menjadi sarana menghilangkan ego pribadi.

Cium tangan orangtua sambil mengucapkan kalimat maaf

Posisi jongkok sambil cium tangan merupakan ekspresi memuliakan orang yang lebih tua. Ucapkan kalimat maaf sebagai permohonan maaf jika telah membuat kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Melalui sungkeman, semua orang diharapkan bisa memulihkan hubungan yang telah rusak. Dengan sungkeman, rasa sakit hati terobati dan rasa percaya dipulihkan.

 

Dari berbagai sumber. 

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung