Puasa Syawal

marsono_marsono 15 Mei 2021 23:12:56 WIB

Kapan mulai puasa Syawal 2021? Berikut bacaan dan tata cara puasa Syawal. 

 

Setelah merayakan Hari Raya Idul Fitri 2021, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa Syawal.

 

Puasa Syawal adalah puasa enam hari yang dikerjakan di bulan Syawal.

 

Dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, orang yang mengerjakan puasa Syawal akan mendapatkan pahala puasa seperti orang yang berpuasa sepanjang masa.

Artinya: Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. (diriwayatkan) … bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. [HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i].

 

Hadis lain menyebut ganjaran puasa Syawal adalah seperti puasa satu tahun penuh.

 

Artinya: Dari Tsauban, dari nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri [dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh], maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. [HR Ahmad].

 

Karena besarnya keutamaan puasa Syawal, jangan lupa untuk mengerjakannya. 

Kapan Puasa Syawal Mulai Dikerjakan.

 

Adapun tanggal 1 Syawal merupakan Hari Raya Idul Fitri dan dilarang untuk berpuasa.

 

Puasa Syawal dikerjakan selama 6 hari, bisa berturut-turut ataupun terpisah-pisah.

Prinsipnya puasa dikerjakan di bulan Syawal.

 

Ada baiknya puasa Syawal dikerjakan sesegara mungkin karena itu bagian dari menyegerakan kebaikan. 

 

Hal itu berdasar penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin dalam kitab Syarhul Mumti, sebagaimana dikutip dari laman Muhammadiyah.

 

 

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah hari raya_idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465).

 

Tata Cara dan Niat Puasa 6 Hari Syawal

 

Sebelum melaksanakan puasa Syawal, jangan lupa untuk berniat terlebih dahulu.

Puasa Syawal adalah puasa 6 hari di bulan Syawal. Kapan mulai puasa Syawal 2021? Ini tata cara dan bacaan niat puasa Syawal.

Puasa Syawal adalah puasa 6 hari di bulan Syawal. Kapan mulai puasa Syawal 2021? Ini tata cara dan bacaan niat puasa Syawal.

 

Berikut ini niat untuk puasa sunah di bulan Syawal :

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

 

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”

Puasa 6 hari Syawal secara umum sama dengan puasa lainnya.

 

Puasa Syawal diawali dengan niat, makan sahur, dan kemudian berbuka puasa.

 

Dikutip dari laman resmi Universitas Muhammadiyah Sukabumi, ummi.ac.id, berikut ini tata cara dan ketentuan puasa Syawal:

 

1. Puasa Syawal dilakukan selama enam hari

Sebagaimana disebutkan dalam hadis, puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari.

 

Lafaz hadis di atas adalah:

 

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

 

 

Dari hadis tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464).

 

2. Diutamakan dikerjakan berurutan

 

Puasa Syawal diutamakan agar dikerjakan secara berurutan.

 

Tetapi jika tak bisa dikerjakan berurutan, boleh dikerjakan secara terpisah-pisah.

 

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, “Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan.”

 

3. Usahakan untuk Mengganti Utang Puasa Ramadhan Lebih Dulu

 

Jika Anda memiliki utang puasa Ramadhan, disarankan untuk menggantinya terlebih dulu (qodho' puasa).

 

Hal ini berdasarkan penjelasan Ibnu Hambali dalam kitab Lathoiful Ma’arif.

 

Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).

 

Begitu pula beliau mengatakan, “Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan.” (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung